MudahmudahanContoh Soal Essay dan Pilihan Ganda Nikmatnya Mencari Ilmu Beserta Jawaban ini bermanfaat banyak. Soal No. 1). Orang berilmu menjadi tinggi derajatnya dengan memanfaatkan ilmunya untuk . Soal No. 2). Dalam bidang ilmu pengetahuan, seorang mu'min memiliki kewajiban . Soal No. 3).
Kepentingan Etika menuntut ilmu1. Perkara dunia global semasa yang tidak dapat dielakkan di mana terdapat banyak masyarakat danpesanan sosial mestilah berakhlak. Akhlak sebagai cara berfikir yang pragmatic menguruskanbahagian moral manusia hubungan, ia tidak dapat diasingkan dari kewujudan kita bertanya apa yang betul dan apakita harus lakukan. Akhlak adalah susunan kualiti danperaturan dan ia menentukan masyarakat yang diberikan atauberkumpul, itu adalah tingkah lakuetika dalam masyarakat tertentu. Akhlak memaparkan hubungan manusia itu sendiri, itu adalahpenyelidikan mengenai perasaan hidup dan apa yang betul dan yang paling pentingdibuat oleh Immanuel Kant dan empat pertanyaannya Apa yang boleh saya tahu? Apa idea yangbaik untuk saya lakukan? Apa yang boleh saya percayai? Apa itu manusia?.12. Membawa imej yang baik dan sihat untuk dicontohi oleh seluruh masyarakat samada di dalamMalaysia mahupun luar negara. Imej amat penting untuk kita sebagai rakyat Malaysia lebih-lebihlagi jika seseorang itu beragama islam. Imej adalah perkara pertama manusia masa kini akanlihat. Tidak jauh jika ingin mengatakan Imej adalah cerminan adab kita. Sebagaimana seorangahli teologi dari Jordan, Dr Sheikh Saeed Fodeh mengakui dimana beliau kagum dengan akhlakdan adab pelajar-pelajar daripada Malaysia. Cukup berbeza jika ingin dibandingkan denganpelajar-pelajar Mesir yang lain. Kesan dari ini, kita mampu menarik lebih ramai tenaga pengajaruntuk mencurahkan bakti mengajar anak bangsa kita di Malaysia Etika dalam menuntut ilmu memainkan peranan yang penting dalam melahirkan pelajar yangsebenar-benarnya beretika dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, sebagaimana KisahImam Abu Hatim dengan anaknya, Imam Abdurrahman yang kedua-duanya ialah imam besardalam ilmu hadis pada kurun ketiga bertanya kepada Iman Abu Hatim, mengapaanak kamu begitu alim, lalu beliau menjawab Anakku belajar denganku di semua tempat, setiapmasa sampaikan jika aku masuk ke bilik mandi dia akan membaca dan belajar di luar bilikmandi”. Kisah menunjukkan adab menuntut ilmu adalah meluangkan masa sebaik mungkinsupaya berlaku penambahan ilmu tidak kira di mana pun berada. Ini menunjukkan nilai etikayang cukup tinggi bagi seseorang penuntut Siswacenderung mencari ilmu, sedangkan mahasiswa MENUNTUT untuk bisa menguasai ilmu. Tanpa tuntutan (sungguh-sungguh) tentu saja ilmu yang di dapat barangkali minim dari kesempurnaan. Nah, semoga pemaparan di atas bisa menjadi pemantik para mahasiswa baru untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Ilmu adalah penerang bagi berjalannya amal. Amal tanpa ilmu laksana berjalan di kondisi gelap, sukar menuju ke arah yang tepat. Dari banyaknya dalil keutamaan menuntut ilmu, berikut ini beberapa di antaranya 1. Meninggikan derajat “Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan berilmu.” QS Al-Mujadilah 11 2. Dikehendaki kebaikan oleh Allah “Jika Allah menghendaki kebaikan pada diri seseorang, Allah akan mengaruniakan kepadanya paham agama.” HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi 3. Dimudahkan jalan menuju surga “Barang siapa keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu, berarti ia berada dalam jihad fi sabilillah hingga ia kembali ke rumahnya. Dan Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga serta menghapuskan dosa-dosanya.” HR Tirmidzi BACA JUGA Makna Ilmu dalam Definisi Fiqih 4. Dihormati malaikat “Para malaikat menghormati para penuntut ilmu.” HR Abu Dawud 5. Wujud Ketakwaan “Belajar ilmu karena Allah adalah takwa, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih, membahasnya adalah jihad, mengajarkannya kepada yang belum mengetahui dinilai sedekah, memberikannya kepada keluarga berarti takarub kepada Allah taqarrub ilallah.” Muadz bin Jabal ra. 6. Pahala yang tidak terputus “Tiga hal yang tidak memutuskan pahala atas seseorang walaupun ia sudah meninggal dunia, yaitu 1. Sedekah jariah, 2. Ilmu yang bermanfaat, 3. Doa anak yang saleh.” HR Muslim. 7. Wajib bagi setiap muslim “Mencari ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim.” Abu Nashr Samaqandi. “Enggan mencari ilmu agama, dapat menyebabkan masuk neraka.” QS Al-Mulk 10. 8. Makin disebar, makin bertambah “Ilmu lebih baik daripada harta. Harta jika dibelanjakan akan berkurang, tetapi ilmu jika disebarkan akan bertambah.” Ali bin Abi Thalib ra. 9. Hasad yang diperbolehkan Iri kepada ahli ilmu “Hasad atau dengki adalah dilarang oleh agama, kecuali dua hasad yang dibolehkan 1. Hasad kepada orang yang diberi ilmu, lalu ia amalkan dan ajarkan kepada orang lain. 2. hasad kepada orang yang diberi harta, lalu ia menggunakannya di jalan Allah.” Muttafaqun alaih Beberapa Pesan dalam Menuntut Ilmu, “Hendaklah bersungguh-sungguh menuntut ilmu, namun jangan melupakan ibadah. Dan jangan sampai beribadah tanpa ilmu.” Hasan Al-Bashri “Orang yang beribadah tanpa ilmu, termasuk merugi, sekalipun ibadahnya seperti malaikat.” Al-Ghazali “Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah, seperti keutamaan Nabi saw. atas orang yang terendah di antara umatnya.” HR Tirmidzi “Menuntut ilmu lebih utama dari salat nafilah.” Abu Darda, Asy Syafi’i “Barang siapa keluar rumah untuk mencari ilmu, maka akan banyak kebaikan yang mendatangi rumahnya, dan setan tidak akan berani untuk mendekati rumahnya.” Abu Nashr Samarqandi BACA JUGA Benarkah Menuntut Ilmu Termasuk Jihad? 10. Meniatkan karena Allah “Wajib mencari ilmu dengan niat hanya karena Allah. Jika berniat selain mengharap rida Allah, maka bersiap-siaplah untuk memasuki neraka.” Tirmidzi. “Jika tujuannya adalah kesenangan dunia, maka ia tidak akan mencium keharuman surga.” Abu Dawud. “Barang siapa menuntut ilmu untuk tiga tujuan berikut ini, maka ia termasuk ahli neraka 1 Membanggakan diri kepada ulama. 2 Berdebat dengan orang bodoh. 3 Menarik perhatian orang pada dirinya.” Abu Nashr Samarqandi. Demikianlah beberapa motivasi mengenai keutamaan menuntut ilmu. Semoga kita semua semangat dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya, demi meraih rida Allah SWT. SUMBER MUSLIMAHNEWS

Olehkarena itu, kita hanya perlu punya niat dan semangat yang kuat serta bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan tersebut. Menurut Adi Kurniawan, "Mencari ilmu itu tidak ada batasnya." Mencari ilmu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya ilmu yang kita dapat juga bisa kita mengerti dan kita Seorang penuntut ilmu syar’i, wajib baginya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tidak boleh bagi para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinnya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat – dengan izin Allah – apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya. Seorang penuntut ilmu harus selalu hadir di majelis ilmu dan berusaha agar datang lebih awal di majelis tidak boleh terlambat, karena menuntut ilmu lebih penting dari amal-amal sunnah dan wajib kifayah. Penuntut ilmu harus bersungguh-sungguh, sebab tanpa kesungguhan kita tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Iklan Imam asy-Syafi’I pernah mengatakan dalam syairnya, أخي لن تنل العلم إلأبستة سأ نبيك عن تفصيلها يبيان ذكاء, وحرص, وجتهاد, وبلفة وصحبة أستاذ, وطول زمان Saudaraku, engkau tidak akan mendapat ilmu, melainkan dengan enam perkara Ku kabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh dan bekal yang cukup Bimbingan ustadz, dan waktunya yang lama Seorang penuntut ilmu wajib bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, seseorang tidak mungkin mendapat ilmu dengan santai. Yahya bin Abi Katsir berkata, لايستطاع العلم براحة الجسم ’Ilmu tidak akan didapat dengan tubuh yang dimanjakan santai.’’ Rasullullah صلى الله عليه وسلم bersabda, انما العلم بالتعلم. والحلم بااتحلم, ومن يتحرالخيريعطه, ومن يتوف الشريوفة ’Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar. Barang siapa yang berusaha keras mencari kebaikan maka ia akan memperoleh di berikan kebaikan, dan barang siapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan kejahatan.’’ Dan seorang penuntut ilmu juga harus menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertakwa kepada Allahعزّوجلّ . Imam Ibnul Qayyim رحمه الله menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’wud Dawaa’ bahwa seseorang tidak mendapatkan ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Seorang muslim dan muslimah harus menjauhi dosa-dosa besar, apalagi ia seorang penuntut ilmu, oleh sebab itu kita harus menjauhi dosa dan maksiat, dosa yang paling besar adalah syirik, durhaka kepada orang tua, melakukan bid'ah, kemudian menjauhkan dosa dosa besar lainnya, seperti memakan harta orang lain, hutang tidak di bayar, muamalah riba, dengan berbagai macam caranya diantaranya bunga bank, renten, dsb, minum khamr, narkoba, merokok, melakukan ghibah, menggunjing, menuduh seorang muslim dengan tuduhan yang tidak benar, memfitnah seorang muslim, dan lain sebagainya. Dan seorang penuntut ilmu juga harus beradab terhadap ustadz/syaikh atau guru, salah satunya adalah mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru. Kita di perintahkan mendengarkan dengan baik secara seksama, dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendengarkan yang baik-baik dan mengikuti yang terbaik. Ada diantara penuntut ilmu syar’i yang rajin menghadiri majelis-majelis ilmu, namun ia tidak mendengarkan pelajaran yang disampaikan dengan penuh perhatian sehingga keadaan ia pulang dari majelis ilmu itu sama dengan keadaanya ketika ia mendatanginya, yaitu pulang dengan tidak membawa ilmu syar’i yang sudah disampaikan. Bahkan ada di antara mereka yang telah menghadiri majelis ilmu selama bertahun-tahun tetapi tidak mendapatkan ilmu dan tidak ada perubahan. Para salafush shalih adalah manusia yang sangat antusias terhadap ilmu. Apabila seorang syaikh atau guru menyampaikan pelajarannya, mereka pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i kita tidak boleh berbicaea yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungan dengan ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Haruslah dibedakan antara majelis ilmu dan majelis yang lainnya; antara lain, apalagi yang disampaikan adalah ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Rasullullah. Ikuti tulisan menarik ksrrhan_ lainnya di sini.
Bahkanmenurut Imam as-Syafi'i, dalam menuntut ilmu janganlah langsung merasa puas terhadap apa yang telah didapat dan jangan hanya menuntut ilmu di satu daerah saja. "Pelajarilah ilmu agama (tuntutlah ilmu agama dengan bersungguh-sungguh dan tekun) sebelum ilmu agama itu ditarik, dicabut oleh Allah. Caranya Allah mencabut ilmu agama
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bersungguh - sungguh menuntut ilmu Orang yang menuntut ilmu itu harus bersungguh - sungguh dan harus lebih giat dan tekun agar ilmu itu bisa melekat pada diri sendiriWajib bagi setiap pelajar, bersungguh-sungguh, terus menerus, dan komitmen, tidak berhenti hingga tujuan dalam menuntut ilmu tercapai dan tidak boleh gampang menyerah dalam menuntut ilmu dan tak ada ruginya kita untuk menuntut ilmu, dengan adanya ilmu kita bisa dapat membantu manusia mencukupi kebutuhan dan mendapat kehidupan yang juga bisa memperkenalkan kita dengan Tuhan, memperbaiki akhlak, bisa mendapatkan ketentraman . Dalam konteks kesungguhan ini, Aziz menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi seseorang akan dapat selesai dengan kesungguhan, terutama kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar. Allah akan memberikan pertolongan pada seseorang jika Allah menghendaki. Kesulitan dapat selesai dengan kesungguhan adalah menjadi anugerah Allah SWT dan berada dalam kekuasaan-Nya. Kesungguhan dalam belajar dan memperdalam ilmu bukan hanya dari pelajar semata namun kesungguhan ini juga dibutuhkan kesungguhan dari tiga 3 orang, yakni pelajar murid, guru, dan orang tua. Jika murid, guru, dan orang tua sungguh-sungguh, insya Allah itu akan berhasil, kesulitan dalam menuntut ilmu, dalam belajar akan dapat terselesaikan, insya Allah. Manusia diperintahkan Allah untuk belajar dan belajar. Hanya saja memang kualitas akal manusia itu berbeda-beda. Nah, kesungguhan inilah yang menjadi kunci. Dengan kesungguhan ini, sesuatu yang sulit itu insya Allah akan dimudahkan oleh Allah SWTKita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tanpa kesungguhan, maka kita adalah orang yang gila. Orang belum dapat dikatakan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, jika dia belum mendapatkan kepayahan yang sangat dalam menuntut ilmu. Allah akan memberikan jalan keluar untuk kesungguhan tersebut. Daftar pustakaMateri kajian Kitab Ta'lim Muta'allim Syaikh oleh Ustadz Muhammad Abdullah yang dirangkum oleh penulis pada Ramadhan 1441 H. Dua Sisi Problematika Pendidikan di Indonesia Lihat Cerpen Selengkapnya
NasehatUstadz Isnan Abu Abdus Syahid Hafidzahullahuta'aala dalam Pembagian Syahadah Bahasa Arab Kelas 1 Akhwat Angkatan ke 2Dilaksanakan di Izighowa Doha Qa Lokasi halaman Beranda nasehat Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan rindu mendapatkannya By at 10/27/2017 Tidak layak penuntut ilmu bermalas-malasan, kita dengan izin Allah akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bila bersungguh-sungguh. Penuntut ilmu harus selalu hadir, tepat waktu dan berusaha datang lebih awal, dan tidak boleh terlambat. Imam Syafi'i rohimahulloh berkata dlm sya'irnya ;أخي لن تنال العلم إلابستةسأنبيك عن تفصياببيانزكاء، وحرض، وجتهاد، وبلغة,وصحبة أستاز، وطولزمان. "Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu, melainkan dengan 6 perkara. Kukabarkan kepadamu rinciannya dgn jelas; Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh, bekal yg cukup. Bimbingan Ustadz, dan waktunya yg lama" Diwaan Imam as- Syafi'i hal 378 Sabda Rasulullah ﷺ, "Bersungguh-sungguh lah untuk mendapatkan apa yg bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan Alloh dlm segala urusanmu serta jangan sekali-kali engkau merasa lemah." HSR Muslim no 2664, Ahmad II/366,370 dari Abu Hurairah Ilmu tidak bisa diperoleh dengan santai dan berleha-leha Yahya bin Abi Katsir rohimahulloh berkata ; لايستطاع العلم براحةالجيم "Ilmu tidak akan diperoleh dgn tubuh yg dimanjakan dgn santai" Atsar Sahih riwayat Muslim dan Ibnu 'Abdil Barr dalam Jaami' Bayaanil 'Ilmi wal Fadhlihi I/385, no 555 Dan bersungguh-sungguh itu harus diiringin sifat Sabar dan memohon perlindungan dari kejelekannya. Sabda Rasulullah ﷺ, "Sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar penyantun diperoleh dgn membiasakan diri untuk bersabar. Barangsiapa yg berusaha keras mencari kebaikan, maka ia akan memperoleh kebaikan, dan barangsiapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia dilindungi Alloh dari kejelekan kejahatan." HR Ibnul Jauzi dalam al-'Ilal Mutanaahiyah I/85 no 93 dan Al Khatib dalam Tariikh Bagdaad VII/208 no 2793 Dijalankan oleh Syaikh al-Albani dlm Silsilah al-Ahaadiist as-Shahihah Dan janganlah berhenti dalam menuntut ilmu, merasa kenyang dgn ilmu, padahal ilmu Alloh itu banyak dan luas. Kita boleh rakus dalam masalah menuntut ilmu, tapi wajib menuntut ilmu yg shahih dan diamalkan. Sabda Rosululloh ﷺ, منهومان لايشبعان منهومفياد العلم لايشبع منه، ومنهوم في الدلايشبع منها "Dua orang yg rakus yg tidak pernah kenyang yaitu 1 orang yg rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya. Dan 2 orang yg rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya." HR Al Baihaqi dlm al-Madkhal no 450, al-Hakim I/92 Wallohu'alam Intisari dari kitab Adab dan Ahlak Penuntut Ilmu karya ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas hafizhahullah abuhilal Baca Juga Info Penting langganan artikel menerima tulisan, informasi dan berita untuk di posting menerima kritik dan saran, WhatsApp ke +62 0895-0283-8327
Bersungguhsungguh Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. Begitu pula dalam menuntut ilmu, kesungguhan adalah salah satu modal untuk menguasai ilmu yang sedang kita pelajari. Pepatah mengatakan: Man Jada wa Jadda "Siapa bersungguh-sungguh pasti dapat". Kesabaran
Setiap orang mengalami proses belajar dalam hidupnya, entah itu di bangku formal seperti sekolah atau non formal yang sering kita sebut sebagai sekolah kehidupan. Dengan menuntut ilmu, seseorang menjadi kaya wawasan dan pengetahuan, serta memiliki pengalaman berharga dalam memperoleh ilmu. Namun demikian, kerap kali ada segelintir pihak yang terlalu gegabah dalam menuntut ilmu. Alhasil, proses belajar pun dikebut dan akhirnya menjadi hal yang berbau belajar dengan sistem instan akan membuatmu rugi. Sebab kamu tidak melalui dan menikmati alur belajar yang sesungguhnya. Ilmu yang kamu peroleh pun jadi tidak berkah dan malah membawa musibah bagi dirimu itu, yuk ketahui lebih dalam sikap apa saja yang harus kamu punya dalam menuntut ilmu, berikut ini 5 Jadilah pribadi yang berakhlak mulia Luis QuinteroKetahuilah, jangan menjadi penuntut ilmu yang hanya pandai menyimpan konten atau pelajaran yang kamu terima baik di sekolah atau di kehidupan pribadi, hanya sebatas di kepala saja. Sebab jika hal itu kamu lakukan, maka ilmu yang kamu dapat akan sia-sia belaka. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia dengan ilmu seiring dengan proses menuntut ilmu yang kamu lakukan. Sebab, percuma saja menuntut ilmu setinggi mungkin namun diri tak memiliki akhlak yang dengan beradab dan berakhlak, maka ilmu yang kamu peroleh pun akan membawa kebaikan dalam hidupmu. Sebaliknya, jika akhlak kamu singkirkan, ilmu hanyalah omong kosong meskipun kamu sangat jago dalam Tidak MahkeoSombong dapat mematikan hati, bahkan dapat membuat proses menuntut ilmu yang kamu tempuh menjadi sia-sia. Secuil kesombongan yang menyelinap dalam hati akan membuatmu menjadi pribadi yang angkuh lagi tinggi hati. Hal ini tentu akan membuat ilmu yang kamu miliki tak berarti apa-apa. Ketahuilah, seorang pintar yang rendah hati lebih baik daripada seorang yang pandai lagi cerdas namun begitu sombong dan angkuh dalam kehidupannya. Ingatlah, sombong akan meruntuhkan ilmu yang kamu miliki, karena keberkahan ilmu hadir jika hati tidak terjangkit penyakit sombong. 3. Senantiasa jujur di segala Perkins Jika diibaratkan barang, maka kejujuran adalah barang mewah yang hari ini mulai langka di kehidupan kita. Ini karena kejujuran yang perlahan luntur dan seolah ditinggalkan oleh segelintir orang lantaran lebih menyukai berdusta demi meraih dalam hidup ini, begitu pun ketika kamu menuntut ilmu, maka jangan tanggalkan kejujuran dalam prosesnya. Sebab jujur adalah ciri penuntut ilmu sejati. Jangan hilangkan kejujuran hanya karena ingin meraih sesuatu dengan cara tidak terpuji. Ketahuilah, jika kamu jujur, maka hidupmu jauh lebih baik. Baca Juga 5 Alasan Kenapa Perempuan Juga Harus Menuntut Ilmu Setinggi Mungkin! 4. Tidak Gregory HayesJanganlah tergesa-gesa dalam menuntut ilmu. Sebab semua hal butuh proses. Jika kamu sedang belajar ilmu eksak misalnya, maka kamu harus mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu. Tidak bisa langsung terjun ke materi yang lebih sulit hanya karena ingin buru-buru bisa menguasai suatu ilmu. Ingatlah, belajar bukan ajang siapa cepat dia dapat, namun siapa yang konsisten dan tekun maka ia yang akan mampu menguasai ilmu karena itu, hindari bersikap tergesa-gesa dalam menuntut ilmu, sebab kamu akan merugi dan ujungnya tak mendapatkan apa-apa dalam proses menuntut Menghargai orang lain dan tidak / Kenan BuhicDalam menuntut ilmu, seseorang haruslah pandai membawa diri. Jangan sampai merasa diri pintar dan mampu, sehingga akhirnya lupa untuk menghargai orang lain dan malah meremehkan orang-orang yang kemampuannya lebih rendah. Ingatlah, menghargai orang lain adalah sebuah perkara mulia dan harus menjadi karakter seseorang dalam menjalani hidupnya. Percuma saja menuntut ilmu setinggi langit, jika kamu mudah sekali meremehkan atau mengkerdilkan orang masih diberi kehidupan oleh Sang Pencipta, maka manfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, salah satunya menuntut ilmu. Jadilah pribadi yang rendah hati dengan ilmu, bukan malah menjadi tinggi hati dan malah angkuh karena sudah merasa pandai akan ilmu. Yuk berbenah diri! Baca Juga 5 Pekerjaan yang Menuntut Determinasi dan Loyalitas Tinggi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Parapelajar harus memanfaatkan masa mudanya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. perhatiakan bait syair ini, "Dengan kadar kerja kerasmulah kamu akan diberi apa yang menjadi cita-citamu. Orang yang ingin sukses, harus sedikit mengulangi tidur malam. Gunakan masa mudamu sebaik-baiknya, karena masa muda adalah kesempatan yang tidak akan
Ditulis dalam kitab Ta’lim Muta’alim; dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa syarat untuk mendapatkan suatu ilmu terdiri dari 6 perkaraاٙلٙالٙا تٙنٙالُ الْعِلْمٙ اِلّٙا بِسِتّٙةٍ. سٙاُنْبِكٙ عٙنْ مٙجْمُوْعِهٙا بِبٙيٙانٍذٙكٙاءٍ وٙحِرْصٍ وٙاصْطِبٙارٍ وٙبُلْغٙةٍ. وٙاِرْشٙادِ اُسْتٙاذٍ وٙطُوْلِ زٙمٙانٍArtinya “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi 6 perkara, saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci, yaitu kecerdasan, sungguh-sungguh, kesabaran, ada biaya, ada bimbingan guru, dan waktu yang lama.”Dalam syair di atas telah dijelaskan bahwa dalam menuntut ilmu terdapat beberapa syarat yang dianjurkan untuk dipenuhi, agar ilmu yang dicari dan didapatkan bisa menjadi Dzakaun KecerdasanPerkara pertama untuk mendapatkan suatu ilmu adalah kecerdasan. Cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas yang sudah Allah anugerahkan kepada setiap dengan kita menuntut ilmu, kita hanya tinggal untuk mengembangkan kecerdasan yang kita miliki. Menurut beberapa ulama, kecerdasan itu terbagi menjadi dua, yaituMuhibbatun Minallah kecerdasan yang diberikan oleh Allah SWT. Dimana kecerdasan ini biasanya memiliki tingkat dalam menghafal suatu ilmu itu kuat dan daya talar yang Kecerdasan yang diperoleh dengan cara kita berusaha semaksimal mungkin. Dimana kecerdasan ini biasanya kita dapat peroleh dengan cara menulis, mencatat, merangkum, dari ilmu yang Hirsun Sungguh-SungguhDalam menuntut ilmu jika kita tidak dibarengi dengan niat yang sungguh-sungguh didalam diri kita, maka sangat sulit untuk bisa memperoleh ilmu ketika kita mendatangi majelis ilmu, kita mendengarkan ilmu yang disampaikan dengan seksama, duduk di barisan paling depan, dan tidak mengobrol. Karena terkadang tempat duduk yang kita tempati juga mempengaruhi pada ilmu yang juga sering mendengar salah satu mahfudzot yang berbunyi seperti iniمٙنْ جٙدّٙ وٙجٙدٙ“Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia”Jadi barangsiapa kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu maka kita akan memperoleh ilmu Isthobarun SabarSeseorang yang mencari ilmu kita dianjurkan untuk bersabar dalam segala hal. Baik itu dalam perjalanan yang kita tempuh, sifat guru yang sulit dimengerti, ilmu pelajaran yang sulit untuk dipahami, atau bahkan tugas yang banyak dan harus sesuatu rintangan dan godaan dalam menuntut ilmu kita diharuskan untuk bersabar, karena dalam salah satu mahfudzot juga dituturkan yang berbunyiمٙنْ صٙبٙرٙ ظٙفِرٙ“Barangsiapa yang bersabar maka beruntunglah ia”Didalam firman Allah juga disebutkan “Sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang bersabar.” Jadi kita tidak perlu khawatir karena ada Allah selalu di sisi orang-orang yang Bulghatun BiayaMenuntut ilmu juga diperlukan biaya yang cukup. Walaupun ada beberapa lembaga pendidikan yang berfasilitas gratis Tidak membayar apapun, tetapi tetap saja kita harus membeli perlengkapan sekolah lainnya seperti baju seragam, ongkos untuk pergi ke sekolah, bekal yang harus dibawa, dan lain sebagainya. Jadi menuntut ilmu juga diperlukan biaya yang harus kita persiapkan, agar tercapainya mencari ilmu Irsadun Ustadzin Bimbingan GuruPerkara yang kelima ini cukup penting dalam syarat menuntut ilmu. Kita para pencari ilmu memerlukan bimbingan guru, agar andaikan jika kita dalam perjalanan kita tidak akan yang mengingatkan kita selalu jika kita berada dijalan yang salah. Boleh saja kita belajar dengan cara otodidak, akan tetapi alangkah baiknya kita tetap mencari guru untuk belajar. Dan supaya segala ilmu yang kita cari akan memperoleh keberkahan dari seorang bimbingan Thaul Zaman Waktu Yang LamaSeseorang yang mencari ilmu diperlukan waktu yang lama. Tidak ada waktu yang singkat dalam menuntut ilmu. Di negara ini dianjurkan menempuh pendidikan selama 12 tahun yakni dari SD hingga SMA. Selama 12 tersebut bukankah waktu yang cukup lama?Apalagi jika kita ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, bukankah dibutuhkan waktu yang lama lagi? Imam Al-Baihaqi berkata “Ilmu tidak mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”Itulah 6 perkara yang harus kita perhatikan bagi para penuntut ilmu agar kita memperoleh ilmu yang kita cari.
Ilustrasiulama-ulama pengembara ilmu. Penulis: Fariz Alniezar - 7 Mei 2019 02:00 WIB. Dibaca Normal 3 menit. Betapa mulianya posisi ilmu dalam Islam, banyak ulama sampai mengembara untuk meraihnya. Begitu pula di Nusantara. tirto.id - Islam menempatkan ilmu pada posisi yang sangat mulia. Ibarat kata, ilmu adalah perhiasan bagi fstV.
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/232
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/307
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/482
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/148
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/32
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/68
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/301
  • xsy1s7u3a0.pages.dev/443
  • bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu